Teet...teet... bel masuk sekolah berbunyi, Fasa dan Hana duduk di tempat duduk masing-masing. Mereka adalah teman dekat sejak kelas 1. Tiba-tiba datanglah orang asing memasuki memasuki kelas 4a yang ternyata murid baru. Ia berjalan ke bangku paling belakangdengan malu-malu. Murid baru itu terlihat cantik dengan rambut hitamnya yang panjang dan lebat, alisnya yang tebal, dan kulitnya yang tidak terlalu coklat, lalu ia memperkenalkan diri di hadapan kami semua, dan ternyata namanya Dinda, ia pindahan dari Medan.
Saat jam istirahat, tidak ada seorangpun yang bermain dengannya atau hanya sekedar mengajaknya bicara. Fasa dan Hana kasihan padanya lalu mereka duduk di samping bangkunya dan mereka berbincang-bincang selama jam istirahat
Bel masuk berbunyi, Fasa dan Hanakembali ke bangku mereka. Mereka terlihat gelisah karena sekarang merupakan palajaran bahasa Indonesia, dan mereka diberi tugas untuk membaca puisi. Saat Pak Kham masuk, suasana menjadi hening dan seluruh siswa menundukkan kepala pertanda takut bila dipanggil nama mereka, tetapi Dinda terlihat santai dan tidak gelisah. Tiba-tiba Pak Kham memanggil namanya lalu ia disuruh untuk membaca puisi. Fasa dan Hana hanya dapat memandanginya dari bangku mereka. Saat Dinda membacakan puisi berjudul "Ibu", ia membacakannya dengan penuh penghayatan, intonasi, dan gestur yang tepat. Kami hanya dapat melihatnya dengan terpaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar